Air Bersih 24 Jam, Listrik 7 Jam

Senin, 15 Agustus 2011


Perahu motor selepas dari pelabuhan Probolinggo dengan muatan puluhan penumpang  singgah di dermaga pulau Gili Ketapang. Ratusan perahu nelayan berjejeran di bibir pantai menyambut para pengunjung yang singgah kepulau tersebut. Papan nama yang bertuliskan “selamat datang di pulau Gili Ketapang” terpampang tegak di gapuro pintu masuk,bertanda memasuki daerah pulau Gili Ketapang  .Pasir putih dengan suara riang anak kecil sedang berenang di pinggir pantai terlihat dan terdengar menyambutnya.
Pulau  Gili Ketapang merupakan  nama sebuah pulau yang mengikuti tata pemerintahan  di Kecamatan Sumberasih  Kabupaten Probolinggo, terletak di sebelah utara  pantai lepas Probolinggo.  Pulau Gili Ketapang  hanya berjarak 5 Mil dari Pelabuhan  Tanjung Tembaga, perjalanan menuju pulau ini sekitar 45 menit dengan naik perahu motor.Luas pulaunya sekitar 68 hektar dengan jumlah penduduk  9.000 jiwa.
Mayoritas masyarakat yang hidup di pulau ini dari golongan suku Madura dengan logat  bahasa madura yang begitu kental dan masyarakatnya di kenal sopan dan ramah.Sekitar 90 persen penduduknya terdiri dari para nelayan yang menggantungkan hidupnya dari hasil  penangkapan ikan di laut.Sedangkan untuk selebihnya mereka berdagang.

Wilayah pulau Gili Ketapang ditahun sebelum 2010 kemarin masih sangat kesulitan persoalan air bersih. masyarakat di daerah tersebut harus membeli air ke daerah  Probolinggo dengan nilai yang relatif mahal dan memerlukan penganggkutan yang begitu  menyulitkan .”Sehingga air yang masuk ke daerah ini sedikit terlambat,” kata Suparyono Kepala Desa Gili Ketapang kepada Majalah Bangkit Saat di temui dirumahnya.

Menurut Suparyono,  alhamdulillah untuk saat ini masyrakat  Gili Ketapang sudah tidak kesulitan air bersih dan tidak  lagi membeli air ke daerah lain. Pasalnya Sistem Pipanisasi Air Minum (SPAM) sudah masuk ke pulau tersebut.”Banyak masyarakat yang bersyukur, kerena mereka dapat merasakan air bersih sehari penuh.Sebelum SPAM ini masuk ke pulau Gili, masyarakat harus membeli air ke luar pulau Gili,” terangnya.

Selain masyarakat Gili membeli air ke daerah lain. Masyarakat Gili mempunyai langkah lain , yakni mereka membuat penampungan terbuat dari kolam tembok dengan ukuran yang lumayan besar dengan tujuan untuk menampung air di saat musim penghujan tiba.”Jadi ketika musim penghujan tiba, air hujan itu tidak dibuang begitu saja Namun masyarakat memanfaatkannya untuk dijadikan kebutuhan hidupnya,seperti mandi, cuci piring dan lain sebagainya.Dengan cara menampungnya di tempat kolam penampungan,” ungkap Suparyono yang masih menjabat kepala desa Gili ketapanng selama 3 tahun itu.

Mengenai air bersih itu pula Holili Hasan salah ketua Ansor Ranting Gili Ketapang menyampaikan. Bahwa dirinya juga merasakan hal yang serupa dengan masyarakat gili ketapang lainnya.”Saya juga melakukan cara yang sama untuk mendaptkan air bersih, saya harus membelinya di daerah perkotaan dan membuat penampungan air di rumah,” ujar Holili.

Ia juga mengatakan, untuk saat ini masyarakat Gili Ketapang sudah tidak kebigungan lagi untuk mendapkan air bersih. Bahkan saya sekarang sudah memanfaatkan masuknya air bersih melalui SPAM ini, untuk pembudidayaan air tawar.” Saat ini saya sudah mencoba untuk membudidayakan ikan air tawar yang berupa ikan lele. Sedangkan perkembangannya cukup bagus dan permintaan pedagang mengenai  lele dari pulau ini cukup tinggi. Karena Lele yang dihasilkan dari pulau ini memiliki ciri khas yang berbeda di bandingkan dengan hasil budidaya lele daerah yang berjauhan dari perairan air laut,” ungkapnya.

Persoalan air bersih di pulau Gili Ketapang dalam tahun-tahun ini sudah bisa teratasi dengan masuknya proyek SPAM di tahun 2010 kemarin. Namun masyarakat Gili Ketapang masih memiliki persoalan yang tersisa dalam bidang penerangan lampu listrik yang belum maksimal. Pasalnya masyarakat Gili Ketapang hanya menikmati listrk selama 7 Jam sehari.

Listrik di pulau ini hanya bisa menyala pada waktu pukul 17.00-24.00  WIB saja.Namun untuk selebihnya lampu yang ada di sana mengalami kepadamanan.Karena daya pembangkit listrik di pulau tersebut dihasilkan dari mesin pembangkit listrik berupa mesin deisel. Dimana daya yang dihasilkannya masih belum begitu maksimal tuk memenuhi kebutuahan masyaraat Gili secara total. Di saat melewati  waktu larut malam, masyarakat harus menggantinya dengan lampu minyak bagi warga yang tergolong berpenghasila rendah. Namun bagi warga  yang berkecukupan dalam bidang ekonominya mereka menggantinya dengan mesin janseet.

Selain jam lampu hidup, listrik yang ada di pulau itu tidak bisa dirasakan oleh warga masyarakat pulau Gili Ketapang.”Jadi masyarakat sangat kesulitan didalam memanfatkan listrik, seperti menonton televisi di siang hari , mengecas Hp dan hal-hal yang berkaitan dengan bantuan  energi listrik lainnya ,” ungkap salah satu warga Gili Ketapang pada majalah Bangkit.

Sementra Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin dalam kunjungannya ke pulau Gili Ketapang dalam Rangka Peringatan  Maulid Nabi Muhammad SAW dan bakti Sosial untuk warga Gili Ketapang , Rabu (23/3) kemarin mengatakan.Bahwa persoalan Air bersih yang terjadi dipulau Gili Ketapang kini sudah bisa teratasi dengan masuknya SPAM di pulau gili ketapang.

”Alhamdulillah masyarakat Gili Ketapang saat ini sudah tidak kebigungan lagi persoalan air bersih,Ini semua berkat do’a masyarakar Gili Ketapang dan masyarakat Kabupaten Probolinggo. Memang Sejak dulu pemerintah menginginkan aliran air bersih untuk masuk kepulau Gili Ketapang. Tetapi pada tahun 2010 kemarin, doa orang Gili  terkabulkan oleh Allah SWT, sehingga Air bersih bisa di nikmati oleh masyarakat Gili secara maksimal.

Menurut Hasan Aminuddin, Persoalan air di pulau Gili Ketapang kini sudah bisa terjawab. Namun masih ada sesuatu yang belum bisa dirasakan oleh wrga Gili Ketapang secara penuh yakni pemanfaatan energi listrik sehari penuh. Karena faktor penyebabnya,  pembangkit listrik yang ada di pulau Gili, daya  alir listrik yang  dihasilakannya  masih  belum maksimal. Pasalnya hanya mengunakan deisel.

”Namun saya dan pemerintah Kabupaten Probolinggo akan terus memikirkan dan mengusahakannya agar listrik bisa hidup selama 24 jam di pulau Gili Ketapang. Mari kita berdo’a kepada Allah agar senantiasa keinginan yang diinginkan oleh masyarakat Gili Ketapang dapat bisa terjawab seperti manfaat air bersih yang sudah mengalir di pulau ini,” ajak hasan kepada warga gili Ketapang disela-sela sambutannya. (MHD)


5 komentar:

GP Ansor mengatakan...

assalamualaikum...........
semoga pulau gili cepat terang benderang

GP Ansor mengatakan...

Askum...........Kawan-kawanku di Gili Ketapang..
berdoalaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah..

GP Ansor mengatakan...

sahabat-sahabatku di pulo Giliketapang...moga2 cepat terialisasi....

GP Ansor mengatakan...

Kocor Nasngghinang...... ikut ansor senang....
semoga cepat terbit itu listrik....

GP Ansor mengatakan...

Semoga Listrik cepat Bangkit.......

Posting Komentar

TINGGALKAN PESAN ANDA, DENGAN BAHASA YANG SOPAN DAN SANTUN.