Jangan Beranggapan Perempuan selalu Lemah

Selasa, 09 Agustus 2011

Pandangan masyarakat tradisional terhadap kaum perempuan memang sedikit dibelakangkan. Bahwa kaum perempuan hanya bisa beraktifitas di dapur dan di sumur. Paradigma tersebut terus bergeser dengan munculnya gerakan feminisme yang dipelopori oleh Raden Ajeng Kartini. Sehingga derajat kaum wanita sedikit demi sedikit mulai terangkat.
Persoalan penyetaraan gender tersebut terus mendapatkan sorotan serius dari Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Probolinggo, Nur Hayati . Menurutnya kaum perempuan tidak hanya dijadikan sebagai alat untuk mengurusi rumah tangga saja. Namun perempuan saat ini juga bisa menjadi seorang pemimpin.
”Karena perempuan saat ini tidak sama dengan perempuan zaman dahulu. Saat ini kaum hawa juga memiliki ilmu pengetahuan yang tidak jauh berbeda dengan yang dimiliki oleh kaum laki-laki,”terang Nur Hayati pada majalah Bangkit, di saat peringatan hari lahir Fatayat NU yang ke-66 Selasa (17/05) lalu.
Pendidikan memang menjadi faktor penting didalam merubah paradigma tersebut. Dengan modal itulah, kata Nur Hayati perempuan akan mampu berkiprah ditengah-tengah masyarakat.
Jangan heran kalau seorang perempuan bisa duduk dikursi dewan bahkan banyak seorang perempuan yang menjadi kepala daerah. ”Jangan sekali-kali menganggap seorang srikandi lemah didalam kontek politik, ekonomi, budaya dan pendidikan,” terang perempuan kelahiran Probolinggo 20 Mei 1972 itu.
Upaya untuk mengorbitkan serta menghapus keawaman masyarakat, PC Fatayat NU meluncurkan program peduli pendidikan keaksaraan fungsional. ”Kareana ditengah-tengah masyarakat kita, masih banyak yang tidak bisa baca tulis. Oleh karena itu, Fatayat NU mengupayakan mereka untuk bisa menulis dan membaca khususnya dikalangan orang tua yang belum sempat mencicipi dunia pendidikan di masa kecilnya,” ujarnya.
Dengan melakukan transformasi nilai terhadap kaum perempuan dalam bidang pendidikan, setidaknya dapat membuka cakrawala berfikir bagi mereka tentang peran dan fungsi seorang perempuan.
Perempuan mempunyai dua peran penting yang harus dilakukan. Bahwa seorang perempuan ketika didalam konteks keluarga, perempuan harus tunduk dan patuh kepada seorang Laki-laki. Namun jika seorang perempuan berkiprah didalam masyarakat (terjun didunia politik, ekonomi maupun budaya) itu tetap sama dengan peran seorang laki-laki. Mereka juga mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Sehingga mereka juga bisa menjadi seorang pemimpin.
”Perempuan saat ini sudah banyak memilki kemampuan dan pengetahaun yang mumpuni. Karena mereka sudah banyak memahami didalam bidang-bidang tersebut,” ungkap Nur dengan nada yang berapi-api.(MHD)

0 komentar:

Posting Komentar

TINGGALKAN PESAN ANDA, DENGAN BAHASA YANG SOPAN DAN SANTUN.