A. Sejarah Pesantren Zainul Hasan Genggong

Minggu, 04 September 2011



Pondok - Sejak masa pertumbuhannya serta perkembangannya Pesantren Zainul Hasan Genggong lebih dikenal dengan sebutan Pondok Genggong, nama Genggong ini ini khusus untuk menyebutkan nama komplek pondok itu saja, yang luasnya dibatasi oleh pagar keliling dimana Al-Marhum KH. Zainal Abidin bermukim.

Kata Genggong berasal dari nama sekuntum bunga yang banyak tumbuh dalam pekarangan tersebut, menurut legenda bunga itu dipergunakan oleh banyak orang sekitarnya untuk merias pengantin, khitan (Sunatan) dan keperluan pengantin lainnya.

Kemudian mengingat besar arti dan fungsi bunga itu bagi masyarakat sekitarnya, maka diabadaikannya nama bunga itu menjadi nama pondok tersebut, yaitu Pondok Genggong.

Pesantren Zainul Hasan, sejak pertumbuhannya telah mengalami tiga kali pergantian nama yang bermotifkan kepada sejarah pertumbuhan Pesantren serta pengaruh sekitarnya dan gagasan adanya keinginan untuk mengabadikan para pendiri Pesantren Zainul Hasan sebelumnya. Perubahan nama ini terjadi pada periode kepemimpinan KH. Hasan Saifouridzall dengan ketetapan sebagai berikut :

1. Nama Pondok Genggong diabadikan sejak kepemimpinan KH. Zainul Abidin sampai kepemimpinan KH. Moh. Hasan dari tahun 1839 M sampai tahun 1952.

2. Pada tahu 1952 pada masa kepemimpinan KH. Hasan Saifouridzall diganti dengan nama asrama pelajar Islam Genggong (APIG) dengan latar belakang berdirinya asrama yang ditempati para santri dan bertambahnya jumlah santri pada masa itu. Nama ini dipakai dari tahun 1952 Masehi – 1959 Masehi.

3. Pada tahun 1959 timbul gagasan untuk merubah nama Pondok dengan motif timbulnya dorongan rasa ingin mengabdi kepada kedua tokoh sebelumnya yang telah berhasil mengorbitkan nama pondok Genggong dikalangan masyarakat luas. Maka sejak tanggal 1 Muharrom 1379 H. / 19 Juli 1959 M. dalam pertemuan dewan pengurus, Al-Mukarrom KH. Hasan Saifouridzall telah menetapkan perubahan nama asrama pelajar Islam Genggong (APIG) menjadi Pesantren Zainul Hasan tersebut, adalah hasil perpaduan nama dari tokoh sebelumnya dimana kata “ZAINUL” diambil dari nama Almarhum KH. Zainul Abidin dan kata “HASAN” diambil dari nama Al-Marhum KH. Moh. Hasan, sebagai pembina kedua.




B. SATLOGI SANTRI

* 1. Sopan Santun
2. Ajeg (Istiqomah)
3. Nasehat
4. Taqwallah
5. Ridlollah
6. Ikhlas Lillahi Ta’ala

C. LEMBAGA PENDIDIKAN(FORMAL/NON-FORMAL) DAN FASILITAS PENUNJANG

PENDIDIKAN FORMAL:

* 1. TK Zainul Hasan
* 2. SD Zainul Hasan
* 3. MI Kholafiyah Syafi’iyah Zainul Hasan
* 4. SMP Zainul Hasan
* 5. MTs Zainul Hasan
* 6. Pendidikan Diniyah Pertama (PDMP) Zainul Hasan
* 7. SMA Zainul Hasan
* 8. SMA Unggulan Hafshawaty Zainul Hasan BPPT
* 9. MA Zainul Hasan
* 10. MA Model (Unggulan) Hafshawaty Zainul Hasan
* 11. SMK Zainul Hasan, Program Keahlian:

* a. Teknik Mekanik Otomotif
b. TIK (Multimedia)

* 12. STIH Zainul Hasan
* 13. STAI Zainul Hasan, Prody:

* a. PAI
b. PMH
c. PBA

* 14. AKPER Hafshawaty Zainul Hasan
* 15. STIKES Hafshawaty Zainul Hasan

* a. DIploma IV Kebidanan
b. S1 Keperawatan

* 16. AKBID Hafshawaty Zainul Hasan

PENDIDIKAN NON FORMAL:

* 1. Madrasah Raudlatul Qur’an
* 2. Madrasah Diniyah
* 3. Dirosah Khossoh
* 4. Madrasah Salafiyah Tingkat Wustho
* 5. Lembaga Keterampilan Komputer
* 6. Lembaga Dakwah
* 7. Lembaga Bahtsul Masa’il
* 8. Lembaga Perpustakaan
* 9. Lembaga Pengajian Mingguan
* 10. Lembaga Pengajian Khusus Thoriqoh
* 11. Lembaga IPSNU Pagar Nusa
* 12. Lembaga Pengembangan Bahasa Arab
* 13. Development Education English Program
* 14. Balai Latihan Kerja
* 15. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
* 16. Yayasan Panti Asuhan Anak yatim
* 17. Kursus Amtsilati
* 18. Kursus Menghafal Cepat Asmaul Khusna
* 19. Kursus Menghafal Cepat Al-Qur’an
* 20. Training English Conversation
* 21. Pramuka
* 22. PMI
* 23. Jurnalistik

FASILITAS-FASILITAS:

* 1. Bimbingan Baca Al-Qur’an
* 2. Bimbingan Baca Kitab
* 3. Latihan Organisasi dan Kepemimpinan
* 4. Laboratorium IPA
* 5. Laboratorium Bahasa
* 6. Laboratorium Klinik Keperawatan
* 7. Laboratorium Klinik Kebidanan
* 8. Klinik Kesehatan Pondok Pesantren
* 9. Ruang Audio Visual
* 10. Diskusi dan Seminar
* 11. Sarana Olah Raga (Basket, Sepak Bola, Bulu Tangkis, Bela diri(Pagar Nusa dan Singa Putih) dan sarana lainnya)
* 12. Koperasi Pondok Pesantren (KOPONTREN)
* 13. Wartel
* 14. Ruang Auditorium
* 15. Warnet / Rental Komputer
* 16. Asrama Putra dan Asrama Putri
* 17. Mini Market
* 18. Hotspot (wireless Internet Connection)
* 19. Beasiswa bagi santri yang tidak mampu dan prestasi
* 20. Perpustakaan
* 21. Sarana Informasi Radio Pesantren

D. KONTAK PESANTREN

PUSAT INFORMASI PESANTREN (PIP)

Alamat

* Lantai 1 PO. Box. 01 PZH Genggong
* Pajarakan, Probolinggo, Indonesia 67281

No Telpon

* 0335-842241 (Pondok Putra)
0335-842248 (Pondok Putri)
0335-846333 (Fax)

* Bag. Keamanan > Bapak Lukmanul Hakim S.H [081333363338]
* Bag. Informasi, dan Kediniyahan > Bapak Rosuli Zaid S.Hi [085236888097]



SUMBER :  
http://www.kraksaan-online.com/
READ MORE - A. Sejarah Pesantren Zainul Hasan Genggong

LAILATUL QIRO’AH DALAM RANGKA HAUL NYAI HJ. HIMAMI HAFSHAWATY


Selasa (9/8) malam, halaman ponpes Zainul Hasan Genggong dibanjiri ribuan masyarakat yang berasal dari dalam dan luar kabupaten, mereka sengaja datang untuk keperluan khusus, yakni mendengarkan lantunan bacaan dan semaan Alqur’an.
Acara tahunan itu dihelat sejak sekitar pukul 20.30. Yakni seusai salat tarawih berjamaah di Masjid Al-Barokah Pesantren Zainul Hasan Genggong. Acara tahunan itu dihelat sejak sekitar pukul 20.30. Yakni seusai salat tarawih berjamaah di Masjid Al-Barokah Pesantren Zainul Hasan Genggong. Masyarakat yang hadir sengaja mengikuti tarawih di masjid tersebut agar tidak telat mengikuti acara lailatul qiro’ah ini, sebab pembaca Alqur’an yang ditampilkan bukan sembarangan, melainkan para juara musabaqoh tartil quran (MTQ) tingkat nasional.
Lantunan suara merdu pertama diawali oleh pembacaan salawat mukhtar oleh pengurus jam’iyatul qurro wal huffadz PWNU Jawa Timur. Hadirin pun khusyuk saat puji-pujian terhadap Nabi Muhammad SAW itu dilantunkan. Selama sekitar 15 menit, pembacaan salawat tersebut mampu memukau perhatian hadirin.
Malam itu ditampilkan 1 qori dan 3 qori’ah yang menjuarai MTQ tingkat nasional. Pertama yang tampil adalah Alfi Nur Dina, qori’ah asal Surabaya, statusnya sebagai juara 1 MTQ Nasional di Bengkulu pada 2010. Penampilan dilanjutkan oleh Wardatun Nisa Hasan, qori’ah asal Sidoarjo, ia adalah juara 2 MTQ tingkat remaja yang dihelat di Madiun pada 2011.
Penampilan ketiga adalah dari seorang Qori’, adalah giliran Qomaruddin, juara 1 MTQ tingkat dewasa di Madiun 2011. Penampilan terakhir adalah H Abdul Muis Nawawi asal Jombang. Ia adalah juara MTQ Nasional di Jambi yang dihelat pada 1997.
Hadirin tidak hanya mendengarkan lantuan Qiro’at saja pada acara tersebut, Mereka juga turut mendengarkan pidato dari 2 kiai terkemuka. Yakni KH Husein Rifa’i dari Sidoarjo dan KH Abdullah Syattar dari Lumajang. Materi ceramah yang disampaikan mampu menggugah hadirin meski pelaksanaan acara berlangsung hingga tengah malam.
Lailatul Qiro’ah memang dihelat pada 10 Ramadan setiap tahunnya. Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan peringatan Haul Almarhumah Nyai Hj Himami Hafshawaty yang wafat pada 1990.(E3)


SUMBER : www.pzhgenggong.com
READ MORE - LAILATUL QIRO’AH DALAM RANGKA HAUL NYAI HJ. HIMAMI HAFSHAWATY

DEPUTI MENTERI BUMN MEMBERIKAN KULIAH UMUM DI GENGGONG


Juamt (12/8) Pesantren Zainul Hasan Genggong kedatangan tamu istimewa, yakni Irnanda Laksanawan, deputi menteri negara bidang usaha industri strategis dan manufaktur. Kedatangannnya itu untuk memberikan kuliah umum seputar BUMN.
Selama kunjungan, ia ditemani pengasuh Pesantren KH Mohammad Hasan Mutawakkil Alallah serta keluarga besar Pesantren. Tampak pula jajaran direksi sejumlah BUMN di bawah deputi terkait.
Irnanda didaulat untuk memberikan kuliah umum seputar BUMN. Pria kelahiran Surabaya itu menyampaikan materi bertema sinergi antara BUMN dengan lembaga pendidikan-masyarakat untuk memajukan ekonomi industri kerakyatan.
Menurut Irnanda, dalam menjalankan roda BUMN banyak tantangan yang dihadapi. Terutama soal kejujuran. Ia tidak memungkiri tidak sedikit jajaran direksi yang karirnya berakhir di penjara. “Bahkan rapat direksi akhirnya dilakukan di balik jeruji,” ujarnya disambut tawa hadirin.
“Berjiwa korporasi, berhati pesantren. Jadinya pasti selamat. Beda kalau berjiwa korporasi, tapi berhati iblis. Dampaknya akan timbul korupsi di BUMN. Hasilnya pasti dipenjara. Naudzubillah,” katanya disambut aplaus hadirin.
Dalam paparannya, Irnanda banyak membincang soal peran serta BUMN dalam pembangunan. Ia sekaligus menyampaikan perkembangan maupun kemajuan BUMN yang berada di bawah koordinasi deputi. Setidaknya ada 40 buah BUMN yang ditangani Irnanda, termasuk PT. Kertas Leces (PTKL).
Di akhir kuliah umum, Irnanda meminta jajaran direksi PTKL untuk maju ke depan para hadirin. Selain memperkenalkan, Irnanda juga membeber optimismenya soal keberlangsungan PTKL untuk selanjutnya. “Semua jajaran direksi saya anggap siap untuk start up lagi. Sudah siap lagi menjual produk-produk PTKL,” tutur Irnanda.
Selain itu Irnanda juga menyebut soal alokasi penyertaan modal negara (PMN) kepada PTKL. Jumlahnya yang sebesar 440 milyar dimaksudkan agar bisa PTKL beroperasi lagi. “Tahun depan sudah bisa dirasakan lagi manfaatnya. Mulai hari ini, sudah bisa beroperasi lagi,” tuturnya.
Sementara Kiai Mutawakkil menyebut kuliah umum itu diikuti lintas elemen. Tidak hanya kalangan alumni dan santri ponpes saja. Melainkan juga diikuti jajaran terkait di PWNU Jawa Timur.(e3)


SUMBER : www.pzhgenggong.com
READ MORE - DEPUTI MENTERI BUMN MEMBERIKAN KULIAH UMUM DI GENGGONG